"Welcome to the dejhe world"

Friday, April 25, 2014

7 Cafe Terunik Di Dunia

Kadang kalo cuma modal keren dan mahal itu nggak akan diinget orang, baik tempat maupun manusia. Yang bikin sesuatu atau seseorang itu stands out itu keunikannya. Setuju kan?
Kopling pernah cerita beberapa coffee shop unik di dunia, tapi masih banyak lagi ternyata. Kita bahas beberapa di antaranya dulu ya!

Muvbox

muvbox
Muvbox ini sebenernya adalah container yang buat nyimpen barang, tapi diubah menjadi cafe. Cuma butuh waktu 1,5 menit untuk ngebuka lipatan si container itu jadi restoran. Desainnya tapi dibuat keren. Nggak cuma irit tempat, tapi Muvbox ini juga earth-friendly karena container-nya dibuat dari baja yang didaur ulang. Konsep sederhananya adalah kios yang bisa berdiri di mana-mana, alias mobile.
Muvbox terdiri dari 2 ukuran: 10 dan 20 kaki. Saat ini baru ada di New York, Montreal, Toronto, dan Paris.
Website: muvbox.ca

Cafe Bravo

Cafe-Bravo
Cafe ini adalah cafe yang paling unik dan menarik di Berlin. Cafe Bravo adalah bagian dari sebuah galeri yang bernama Kunst-Werke yang masih punya hubungan yang kuat sama Museum of Modern Art di New York.
Cafe yang unik ini didesain oleh Dan Graham sebagai sebuah karya seni. Nggak heran bahwa di sinilah tempat orang berburu seniman dan murid sekolah seni yang berbakat.
Nggak cuma berfungsi sebagai cafe, tempat ini juga kadang dipakai untuk tempat pameran setiap 2-3 bulan sekali. Seluruh cafe terbuat dari kaca dan baja, jadi pada siang hari benar-benar diterangi cahaya matahari. Di musim panas, Cafe Bravo juga dijadikan tempat pesta dan pertunjukan teater, bahkan di malam harinya juga ada DJ-nya.
Website: bravomitte.de

Atttendant

Attendant
Kebayang nggak gimana rasanya ngopi atau makan di toilet? Jijik? Tapi gimana kalo toilet-nya di London dan bergaya Victorian?
Attendant ini adalah salah satu cafe terbaru di London yang sebenarnya direnovasi dari toilet beneran yang dibangun di akhir Abad 19. Toilet-nya kemudian ditutup di tahun 60-an dan baru dibuka lagi tahun ini jadi… coffee shop.
Biaya buat renovasinya juga nggak nanggung,  £100.000 aja! Jadi jangan takut coffee shop ini bau, karena udah bener-bener dibersihin sebersih mungkin dan udah nggak mirip toilet lagi, bahkan lebih terkesan glamor.

Slow Time Cafe

Slow-Time
Sebuah cafe baru juga baru dibuka di Wiesbaden, Jerman. Cafe ini mengusung semboyan lama “waktu adalah uang”. Jadi di sini, orang bayarnya menurut lamanya mereka berada di sana, bukan seharga kopinya.
Gimana cara ngitungnya? Setiap pengunjung dikasih semacam jam tangan dan 30 menit pertama mereka harus bayar $2.59, lalu per menitnya mereka akan dikenai biaya $0.60. Jadi satu jamnya mereka harus bayar $3.88. Mereka boleh mesen kopi sebanyak mungkin juga boleh bawa makanan dari rumah! Wah, murah juga sih ya jadinya, kalo yang makan nggragas.
Pemiliknya, Daria Volkova, terinspirasi oleh cafe-cafe sejenis dari tempat dirinya berasal, Rusia. Di cafe ini nggak cuma bisa mesen kopi, tapi juga disediain buku, board games, bahkan… sandal.
Hmmm… kira-kira bakal bangkrut nggak ya kalo buka cafe kayak gini?

Floating Coffee Shop

Mur-Island
Terletak di Graz, Austria, coffee shop ini keliatannya seperti sebuah pulau, padahal sebenernya adalah bangunan yang mengambang di tengah-tengah Sungai Mur. Coffee shop ini didesain oleh Vito Hannibal Aconci, seorang arsitek dari New York. Tempat ini akhirnya berhasil memuat Sungai Mur menjadi pusat perhatian di kota itu.
Bangunan yang konstruksinya dibuat dari baja sepanjang 47 m dan dibuat seperti kerang yang setengah terbuka, sudah tentu bangunan ini nggak akan luput dari penglihatan siapa pun yang melalui Sungai Mur. Pada malam hari, coffee shop ini bersinar dengan warna biru terang dan para pengunjung menikmati gimana rasanya terapung di dalam sungai sambil ngopi.

Tree Coffee di Naha Harbour, Jepang

Ingin ngopi di atas pohon? Mungkin tempat ini layak dicoba! Tree Coffee di Naha Harbour ini menawarkan konsep unik dengan membuat coffee shop di atas pohon besar setinggi 6 meter. Sayangnya, pohon yang digunakan adalah pohon imitasi. Meskipun terlihat tradisional, tapi mereka menyediakan lift dan tanggal spiral untuk tamu yang ingin sedikit berolahraga. Yang pernah/tinggal di Jepang, mungkin pernah nyoba?

Coffee Shop on Wheel!

Siapa bilang coffee shop harus mempunyai toko tersendiri?  Daniel Milchtein mengambil konsep mobile coffee shopdi mana keseluruhan perlengkapan untuk membuat kopi terdapat di dalam sebuah truk, bahkan tempat duduk untuk tamu. Konsepnya yang simple dan elegan membuat truk ini sangat memikat. Coba ada yang buka semacam ini juga di Indonesia, ya?

No comments:

Post a Comment