2 Alasan Invesor Mau Suntik Modal Wirausahawan Muda
Berkembangnya Asia Tenggara sebagai salah satu pasar
potensial di dunia membuka pintu bagi para wirausaha muda dalam mengembangkan
bisnis mereka. Faktor lain yang turut mengembangkan iklim kewirausahaan adalah
pertumbuhan internet, media sosial, dan populasi muda.Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake
mengatakan pemerintah Amerika Serikat melihat kewirausahaan di Indonesia akan
berkembang pesat.“Kami melihat pasat Indonesia saat ini menunjukkan pasar yang
pesat. Selain itu, negara ini memiliki pengguna media sosial terbesar di
dunia,” ujarnya dalam acara penutupan Global Innovation Through Science and
Technology Indonesia (GIST Indonesia) Boot Camp di Jakarta, Minggu (6/4/2014).Di samping besarnya peluang, Robert juga melihat ada
tantangan besar yang akan dihadapi oleh para wirausahawan muda, antara lain
cara untuk mendapat dana dari investor, strategi agar masyarakat awam bisa
mengenal teknologi, dan regulasi.Terkait soal mendapat suntikan dana, William E. Wijaya
Manajer Investasi dari IMJ Fenox mengungkapkan ada dua faktor yang mempengaruhi
keputusan investor untuk menanamkan modalnya di bisnis pemula (start up
business).Faktor utama adalah pertumbuhan pasar. Asean memiliki 600
juta penduduk dan pertumbuhan pasar yang stabil. “Para investor kini tak lagi
melihat China atau India. Mereka melirik potensi bisnis pemula di Indonesia dan
negara Asean lainnya,” ujar William.Faktor lain yang mempengaruhi keputusan investasi adalah
regulasi di negara tersebut. Investor tak akan ragu menanamkan modalnya kepada
para pengusaha pemula asal mereka mengerti dan paham tentang regulasi. William
mengatakan salah satu negara yang memiliki profil wirausahawan pemula sukses
adalah SingapuraLebih lanjut, CEO Colorjar & Co-Founder of Priceline.com
Jeff Hoffman mengatakan para wirausahawan pemula harus fokus merintis bisnis
dan membangun produk terbaik. “Kalau Anda sudah yakin sudah memproduksi produk
berkualitas, para investor akan mencari Anda,” katanya.Jeff menambahkan banyak pelaku usaha pemula terhambat karena
masalah uang atau permodalan. Padahal, menurutnya, tahap awal untuk meraih
kesuksesan adalah memproduksi dan menjual produk. Kendati penting, permodalan
seharusnya menjadi hal terakhir yang dipikirkan pelaku usaha.GIST Boot CampBerangkat dari masalah tersebut, Kedutaan Besar Amerika
Serikat bekerja sama dengan Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI)
dan Group Ciputra mengadakan Global Innovation Through Science and Technology
Indonesia (GIST Indonesia) Boot Camp.Program yang berlangsung dari 4—6 April 2014 ini bertujuan
mendorong peningkatan ekonomi melalui sains dan teknologi. Setelah melalui
proses seleksi, GIST Boot Camp memilih 30 finalis yang memiliki bisnis
inovatif. Para finalis rata-rata datang dari kalangan anak muda.Setelah melaui proses seleksi, para juri memilih Rizky Ario
Nugroho dan Satryo Bakuh Sem Matabei dari Dream Bender sebagai pemenang.Sejak 2011, GIST telah melatih lebih dari 3.500 start
ups business yang tersebar di Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Gist
juga telah menghubungkan 1 juta anak-anak muda dan membentuk komunitas online
di bidang bisnis dan kewirausahaan.
No comments:
Post a Comment